a a a a a a a
Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Kewirausahaan

Berani Mewujudkan Gagasan agar Kita Selangkah Lebih Maju (Bagian 2)

Berani Mewujudkan Gagasan agar Kita Selangkah Lebih Maju (Bagian 2)

by
Sahabat Excellent, apakah masih ingat mengenai tiga hal dalam mengungkapkan dan mewujudkan gagasan agar kita menjadi seorang wirsausaha yang mampu menjadi pelopor bukan pengekor?
Tiga poin penting (rasa percaya diri, keberanian, dan keputusan) sudah saya bahas di artikel sebelumnya.
Dalam artikel kali ini, saya akan melanjutkan poin lainnya yang tak kalah penting agar kita selangkah lebih maju.

Manfaat
Gagasan kita harus memiliki manfaat. Boleh jadi gagasan kita saat ini dianggap ‘gila’ atau aneh. Tapi pertahankanlah! Seorang penggagas seringkali adalah seorangvisioner. Ia dapat melihat kebutuhan, tidak hanya di masa sekarangtapi dimasa depan. Lihat manfaat yang akan diperoleh dari gagasan tersebut.
Coba kita lihat contoh yang ada. Pernahkah Anda minum teh di dalam kemasan?
Ketika ada gagasan untuk mengemas minuman teh di dalam botoldan kemudian di dalam wadah tetra pack, diluncurkan tidak sedikit orang yang menertawakan ide tersebut. Mengapa ? Karena bagi orang Indonesia, minum teh adalah menyeduh teh segar di gelas atau cangkir. Lalu diminum segera. Tidak terpikir untuk mengemasnya, apalagi untuk disimpan dalam waktu lama. Biasanya teh yang disimpan akan basi dan menimbulkan aroma yang tidak enak.
Ketika teh telah dikemas, semula di dalam botol, ternyata masyarakat dapat menerimanya. Penjualan teh dalam botol melesat. Teh dalam botol kemudian berkembang menjadi teh dalam kemasan yang dapat dibawa-bawa. Ini memudahkan masyarakat penggemar teh yang ingin menikmati teh sepanjang waktu. Bahkan kemudian, bekal untuk perjalanan adalah teh dalam kemasan. Manfaat gagasan ini sangat terasa dan melengkapi kebutuhan para penggemar minuman teh. Sungguh sebuah gagasan yang visioner dan berkembang seiring kebutuhan masyarakat.
Kemudian, gagasan ini diadopsi oleh orang lain. Tetapi tetap saja, yang pertama mewujudkan ‘gagasan gila’ yang bertentangan dengan kebiasaan masyarakat telah menjadi pelopor. Yang lain, yang muncul kemudian hanyalah pengikut.
Tahan banting
Seseorang yang memiliki gagasan yang ‘menyimpang’ dari kebiasaan yang ada di masyarakat terkadang mendapat cemoohan dari orang-orang sekitarnya. Tetaplah teguhdan rumuskan gagasan itu dengan baik dan sistematis. Wujudkan setahap demi setahap hingga membuahkan hasil.
Sama seperti kisah teh dalam botol, gagasan untuk air minum kemasan kurang lebih sama. Ketika saya melakukan riset pasar di Jakarta pada tahun 80-an awal, responden yang saya wawancarai menertawakan saya. Kata mereka, “Buat apa membeli air minum dalam kemasan? Di sini air berlimpah. Tinggal dimasak, sudah bisa langsung diminum. Terlalu mahal untuk membeli air minum seperti itu.”
Lihat! Beberapa tahun kemudian, kebutuhan orang akan air minum kemasan sudah menjadi kebutuhan pokok. Hampir tidak ada rumahtangga di Jakarta yang tidak menyediakan air minum kemasan, yang kemudian disebut sebagai air mineral. Mereka lebih percaya minum air kemasan daripada merebus air dari keran di rumahnya. Dalam satu dekade telah terjadi pergeseran nilai kebutuhan pada masyarakat.

(Ietje S. Guntur)


Ingin tahu kelanjutannya? Informasi selengkapnya dapat Anda baca di Majalah EXCELLENT edisi 50. Majalah Excellent edisi 50 bisa Anda dapatkan dalam versi CETAK dan Digital (Scoop, WayangForce, atau ExcellentMediaStore). Jika ingin bentuk cetak, Anda dapat temukan di Toko Buku Gramedia Se-Jabodetabek atau bisa melakukan pemesanan dengan menghubungi 021-29034288 atau 0851 0011 2009 (Zulkifli).