Adalah Wally Amos yang sukses membangun sebuah bisnis “Famous Amos Cookies” di Los Angeles, California pada th 1975 bernilai USD 100 juta. Dalam perjalanannya ia terpaksa harus kehilangan bisnisnya serta menanggung hutang USD 1 juta serta kehilangan hak untuk menggunakan merek yang menjadikannya terkenal. Namun yang terpenting bagi Wally adalah keyakinan tidak hilangnya hal-hal yang membuatnya sukses, Ia tetap punya rasa humor, luwes, optimis dan penuh rasa percaya diri.

Seperti yang diduga banyak orang, Wally pun bangkit dan meraih kembali kesuksesannya. Ia memulai sebuah usaha baru lagi dengan nama “Wally Amos Present Chip & Cookie”. Majalah People menulis artikel dan Fitz & Floyd merancang toples Chip & Cookie. Semua orang senang dengan come back-nya Wally sampai suatu saat digugat oleh Shansby Group.

“Saya sudah menjadi terkenal dan kaya raya, kini saya harus membayarnya” demikian komentar Wally tentang kejatuhannya kali ini dan Wally menuturkan kisahnya dalam sebuah buku yang berjudul “Man with No Name” yang dalam serangkaian kegiatan tour promosinya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Amerika. Perusahaan barunya adalah “Uncle No name Gourmet Muffins” diresmikan pada tahun 1994 dan meraih sukses menjual muffins melalui lebih dari 3500 outlet.

Wally Amos adalah contoh pebisnis yang jatuh namun tidak pingsan, dia segera bangkit melawan rasa sakitnya dengan ketekunan dan keuletan masuk lagi ke ronde berikutnya.
Wally Amos adalah teladan tentang kebangkitan, berani memulai, berani jatuh dan yang terpenting adalah berani bangkit untuk maju lagi.. sebuah ungkapan mengatakan “Seseorang yang tidak mau dikalahkan tidak mungkin dikalahkan” itulah Wally Amos.