Setelah bekerja selama puluhan tahun lamanya pak Bodo sebagai seorang manager proyek pada sebuah perusahaan kontraktor bangunan, tibalah saatnya masa pensiun yang ditunggu-tunggu. Tapi beberapa bulan sebelum masa pensiun tiba, pak Bodo diberi tugas lagi untuk untuk membangun sebuah rumah yang terakhir, karena sudah dalam suasana pensiun, maka tugas tersebut diterima pak Bodo dengan enggan dan menggerutu. Karena proyek tersebut ditangani dengan setengah hati, maka rumah tersebut dibangun dengan asal asalan… jauh berbeda dengan hasil kerja pak Bodo sebelumnya rapi dan berkualitas tinggi… Kualitas material yang digunakan juga asal asalan, dan banyak sekali standar kualitas bangunan yang seharusnya dijaga itu tidak diperhatikan lagi oleh pak Bodo, sehingga rumah yang dibangun akhirnya selesai dibangun dengan kualitas yang amburadul… “Biarin saja… toh bentar lagi saya akan pensiun…” begitulah pembenaran dalam hati pak Bodo, “dan juga tidak ada yang tahu kok…”. Sehari sebelum pensiun, kantor tempat pak Bodo mengadakan pesta perpisahan, pesta diadakan cukup meriah dan di akhir pesta pak Bodo diminta memberikan pidato perpisahan, kemudian sang pimpinan perusahaan maju kedepan untuk mengucapkan selamat tinggal sambil memberikan sebuah hadiah kenangan kenangan berupa sebuah kotak biru. Dengan senang hati pak Bodo membuka kotak biru tersebut dan alangkah kagetnya ketika pak Bodo menemukan sebuah kunci dan sebuah sertifikat dari “rumah yang tadi dibangunnya dengan asal asalan”. Rupanya untuk menghargai jasa pak Bodo, pihak perusahaan memutuskan untuk memberikan hadiah kejutan… yaitu berupa rumah terakhir yang dibangunnya… “Seandainya saya tahu… maka saya akan membangunnya dengan kualitas yang terbaik…” tapi semua sudah terlambat… karena rumah yang akan dihadiahkan sudah terlanjur dibangun… dengan kualitas yang amburadul…!!!