a a a a a a a
Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Sales

“Turbo NeuroSelling – Selling To The Brains” Series

“Turbo NeuroSelling – Selling To The Brains” Series

by
“Turbo NeuroSelling – Selling To The Brains” Series

Prinsip Efisiensi Pareto: Time Management & Customer Profiling (1)

Di artikel sebelumnya kita telah membahas tentang strategi problem solving dan bagaimana melakukan brainstroming untuk mendapatkan alternatif solusi secara kreatif.

Namun, sebuah solusi yang sebagus apapun tidak akan bermanfaat jika tidak diterapkan dan dikerjakan sama sekali. Penyebab umum kenapa sebuah rencana tindakan tidak dikerjakan adalah kurangnya fokus, tidak komit, kebiasaan menunda, pola bekerja yang kurang efektif, tidak sistematis dan manajemen waktu yang buruk.

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang bagaimana caranya mengatasi masalah masalah diatas, terutama bagaimana caranya bekerja efisien dan work smart dengan menerapakan strategi manajemen waktu yang praktis, serta strategi customer profiling yang efektif.

Brian Tracy, seorang pembicara motivasi, penulis dan pakar selling terkenal pernah mengatakan “Dalam hidup ini kita tidak memiliki waktu untuk melakukan semua hal, tapi kita masih memiliki waktu untuk melakukan hal hal yang penting”, artinya ketika bekerja kita harus bekerja pintar dengan memberlakukan prioritas kerja, yaitu hanya mengerjakan hal hal yang penting terlebih dahulu, dan prinsip ini juga bisa diterapkan dalam selling.

Bagaimana caranya bekerja pintar dan dalam selling? Yaitu dengan menggunakan konsep efisiensi/hukum Pareto atau yang sering juga dikenal dengan hukum 20/80.
Mengerjakan Hal Hal Penting Terlebih Dahulu

Prinsip Efisiensi Pareto (20/80)
Konsep efisiensi Pareto itu dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia bernama Vilfredo Pareto. Dari hasil survei Pareto memperhatikan bahwa 80% dari tanah di Italia dikuasai oleh 20% penduduk Italia, kemudian Pareto melakukan penelitian lebih lanjut pada beberapa negara di Eropa, ternyata Pareto mendapatkan pola distribusi yang sama. Ketika dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata pola tersebut juga berlaku dibidang lain seperti bisnis, finansial, matematika dan juga manajemen waktu.

Sebagai contoh, pola yang sama juga muncul sebagai hasil oleh survey badan PBB pada tahun 1989, yaitu 20% dari penduduk kaya di dunia mendominasi 82.7% dari total income dunia (terlampir tabel dibawah).



Dan pola distribusi ini juga berlaku dalam selling, yaitu:
• 80% dari hasil yang kita dapatkan berasal dari 20% dari aktifitas yang kita lakukan.
• 80% dari profit berasal dari 20% dari customer.
• 80% dari profit berasal dari 20% waktu yang diinvestasikan.
• 80% dari penjualan berasal dari 20% dari produk yang dijual.
• 80% dari keluhan berasal dari 20% customer.

Bekerja pintar dengan prinsip Pareto.
Prinsip Pareto tadi mengatakan bahwa 80% dari hasil yang kita dapatkan berasal dari 20% dari aktifitas yang kita lakukan, hal ini berarti ketika seorang sales melakukan aktifitas, maka sales tersebut harus fokus dan mengerjakan aktifitas yang menghasilkan 80% hasil, serta menghindari 80% aktiftias yang hanya memberi 20% hasil. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memberlakukan prioritas pada tugas atau aktifitas yang harus dikerjakan.

Bagaimana caranya memberlakukan prioritas? Berikut ini strategi yang bisa anda gunakan:
• Tuliskan daftar aktifitas yang mau anda kerjakan atau yang biasa disebut dengan “todo list”.
• Berilah prioritas pada aktifitas tersebut sesuai kriteria “penting dan genting”:
o A (Amat Kritis) untuk aktiftas yang Penting dan Genting, yang harus dikerjakan segera dan tidak bisa ditunda, yang jika tidak segera dikerjakan, maka akan memberikan dampak dan konsekuensi negatif, misalnya: janji meeting dan presentasi kepada customer yang potensial, atau menyelesaikan masalah genting yang dialami customer.
o B (Bisa Dijadwalkan) untuk aktifitas penting tapi masih belum genting, yang masih bisa dijadwalkan dan biasanya dikerjakan setelah semua aktiftas A selesai, misalnya: mengirimkan brosur dan informasi kepada customer, melakukan perencanaan dan kunjungan rutin ke customer.
o C (Cuma Mendesak) untuk aktifitas yang tidak penting tapi genting, yang hanya boleh dikerjakan jika semua aktifitas B sudah selesai dikerjakan, misalnya membalas telefon teman yang mengajak makan siang, membantu rekan menyelesaikan mencari informasi dan lain lain.
o D (Delegasi) untuk aktifitas yang bisa didelegasikan, misalnya mengirimkan informasi, sample contoh dan brosur via kurir, setting dan install program komputer, memesan tiket perjalanan dan lain lain.
o E (Eliminasi) untuk aktifitas yang tidak penting dan tidak genting, yang harus dihindari atau dikerjakan terakhir, misalnya browsing internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, main game, chatting maupun gossip ketika bekerja.
Setelah beberapa saat anda melakukan perencanaan dan mengerjakan aktifitas sesuai dengan prioritas diatas, anda bisa mendapatkan bahwa nantinya aktifitas A anda menjadi semakin sedikit karena hampir semua aktifitas penting sudah anda jadwalkan dan kerjakan sebelum berubah menjadi “genting”, dan dengan demikian efisiensi kerja anda meningkat, dan level stress anda ketika bekerja juga menurun karena jadi jarang mengejar deadline.

Bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mempermudah?
Anda juga bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas anda, misalnya dengan menggunakan komputer dan internet untuk mencatat, mengupdate dan mengontrol todo list anda, salah satu aplikasi yang bisa saya sarankan adalah dengan memanfaatkan web based todo list, yaitu aplikasi dimana anda bisa menyimpan dan mengakses todo list anda via internet.

Karena semua informasi todo list anda disimpan di server dan bisa diakses melalui internet, maka anda bisa membaca dan meng-update todo list kapan dan dimana saja, baik dengan menggunakan kompter, laptop maupun dengan smart phone. Di internet sudah banyak provider yang menawarkan jasa seperti ini, salah satunya adalah di www.Toodledo.com yang menawarkan paket gratis dan paket berbayar (untuk fitur lengkap).

Bagaimana caranya menerapkan prinsip untuk customer profiling? Akan saya bahas di artikel mendatang.

Salam Turbo
Awie Suwandi