Ketika perusahaan kita sudah mempunyai lingkup bisnis yang meluas, tidak hanya menguasai pasar lokal atau area sekitar lokasi di mana perusahaan kita berada, akan tetapi sudah melingkar jauh ke luar kota, luar pulau bahkan luar negeri, bagaimana kita bisa me-maintance para customer secara langsung? Jawabannya pasti sangat bervariasi, ada yang mengatakan “cukup via telepon / email / chat / bbm saja” (indirect interaction), namun ada juga yang menilai kalau “visiting” (direct interaction) ke customer akan lebih efektif dari alternatif sebelumnya. Kalau para pembaca dihadapkan ke situasi tersebut, kira-kira aktifitas yang mana yang akan dipilih? Nah, seandainya saya yang berada pada situasi tersebut, dengan lantang akan saya jawab untuk mengambil aktifitas yang ke-2, yaitu melakukan “visiting” (directly) ke customer. Alasannya sangat sederhana:

- Bisa langsung mengetahui keberadaan dan kondisi ter - up date customer kita yang selama ini hanya bisa kita “lawat” melalui kabel telepon.



- Dapat mengorek informasi langsung mengenai situasi pasar terkini di sekitar area customer kita, sekaligus menjaring prospek-prospek (calon customer) baru di lokasi terkait.



- Dan satu hal yang sangat tidak mungkin terlupakan, apabila kita mampir ke suatu kota / pulau / Negara lainnya adalah, kita sekaligus berkesempatan melakukan “wisata”, dimana kita bisa jadi lebih mengetahui kultur dan kuliner setempat. Dalam artian mengenal kultur tersebut berarti kita juga bisa mengenal lebih jauh karakter dari penduduk setempat, khususnya customer kita, serta jadi lebih “prepare” dengan segala sifat dan attitude yang berlaku di sana. Selain itu, kesannya kita bekerja sambil berlibur, dan itu sesuatu yang mengasikkan bukan?