Profesi sebagai ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan. Ada banyak hal yang melatarbelakangi seorang wanita menikah mau tak mau akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menjalani profesi ini. Tidak diijinkan bekerja oleh suami karena menginginkan buah hati mereka diasuh oleh bunda tercinta,Harus mengikuti suami yang berpindah pindah tugas, hingga tidak memungkinkan bagi sang istri untuk menata karir di suatu perusahaan. Atau bisa juga karena kesadarannya sendiri untuk lebih mementingkan mengasuh anak daripada berkarir diluar rumah Ibu rumah tangga adalah profesi yang sangat mulia. Siapa pun pasti tak akan menyangkalnya. Tapi inilah profesi yang sangat tidak populer di mata masyarakat bahkan bagi wanita itu sendiri. Penyebabnya karena profesi ini identik dengan wanita tanpa penghasilan yang kerjanya mengurus rumah dan mengasuh anak-anak. Penampilan yang sederhana dengan daster, baby doll, atau celemek yang biasa dipakai untuk memasak di dapur. Kerap dicap sebagai tukang ngerumpi dan bergosip, suka belanja dan menghambur-hamburkan uang suami, dan sederet citra yang tidak populer lainnya…heheheee Sebenarnya tidak ada yang salah dengan profesi ibu rumah tangga, asalkan dijalankan dengan baik dan ikhlas. Justru profesi ini menuntut lebih banyak kemampuan seorang wanita daripada profesi sebagai wanita karir. Mengatur keuangan keluarga, memasak, mengasuh anak, mengurus rumah tangga, dan mengantar jemput ke sekolah. Memang kelihatannya sepele. Tapi jangan salah! Semua pekerjaan itu menuntut kemampuan seorang wanita untuk menjalankannya.Dibutuhkan ketrampilan,pengetahuan dan sikap positif untuk menjadi ibu rumah tangga professional. Tuh kan bukan hanya wanita karir saja yang harus professional dalam menjalankan perannya, ibu rumah tanggapun harus bisa menjadi ibu rumah tangga profesional