a a a a a a a
Logo

Manajement

 MEMBANGUN IKATAN TULUS Donny de Keizer

MEMBANGUN IKATAN TULUS Donny de Keizer

by
MEMBANGUN IKATAN TULUS

Sepanjang 15 tahun karir saya di dunia tv broadcasting, saya bersama team telah melahirkan setidaknya 5 stasiun televisi baik lokal, komunitas maupun tv nasional. Selama itu pula sudah ratusan orang broadcaster yang dilahirkan dan kini banyak tersebar di seluruh stasiun televisi nasional tanah air. Banyak diantaranya yang sudah eksis menunjukkan kualitasnya sebagai seorang broadcaster. Bahkan tidak sedikit yang juga berhasil menduduki jabatan tertinggi di stasiun televisi tersebut. Secara pribadi saya merasa bangga karena banyak mantan “murid” yang kini sukses berkarir di dunia televisi siaran. Saya teringat kata bijak bahwa seorang guru bisa dikatakan sukses menjalankan tugasnya apabila murid muridnya menjadi orang yang sukses pula. Kisah melankolis masa lalu ini yang membawa saya teringat pada pengalaman berharga saat masih aktif menjadi Produser di stasiun televisi negeri yaitu TVRI. Selain banyak pengalaman yang saya peroleh selama bertugas di tv plat merah itu, disana juga saya belajar untuk memimpin sebuah team produksi acara yang diawaki oleh puluhan hingga ratusan orang crew. Tantangannya adalah memimpin team yang terdiri dari para senior dan crew yang sudah puluhan tahun bekerja dibidangnya. Banyak diantara mereka adalah orang orang yang menjadi guru dan mentor saya ketika pertama kali saya mengikuti training untuk menjadi karyawan di TVRI. Anda bisa bayangkan betapa “kikuk”nya suasana batin saya saat harus memimpin rapat produksi dihadapan para maestro televisi yang sebelumnya adalah orang orang yang mengajarkan saya tentang bagaimana menjadi broadcaster yang baik.
Rapat produksi adalah sebuah mekanisme penting yang harus dilalui dalam tahapan produksi acara di televisi. Disinilah sang produser harus menjelaskan kepada seluruh crew-nya tentang apa dan bagaimana acara yang akan diproduksi itu nantinya. Mulai dari ide dasar produksi acara, kreatif dan format acara, sampai pada bagaimana seharusnya presenter tampil membawakan program tersebut. Produser harus mempresentasikan ide dan konsep yang disusunnya dihadapan tim produksi dengan baik. Presentasi yang sukses akan memberikan pemahaman kepada seluruh kerabat kerja yang memproduksi acara itu sehingga hasil akhirnya sesuai dengan yang diharapkan. Namun bila dalam presentasi tersebut produser gagal memberikan pemahaman mau dibawa kemana acara itu, maka hampir dipastikan acara yang ditayangkan tidak akan mencapai tujuannya.
Presentasi pertama saya dalam rapat produksi acara yang saya pimpin berakhir dengan gagal total. Saya tidak mempersiapkan materi presentasi dengan baik, konsep rundown atau susunan acara tidak jelas, serta tujuan akhir dari acara yang dipresentasikan sangat kabur. Alhasil, rapat produksi dengan agenda utama mendengarkan paparan dari saya itu akhirnya menjadi sekedar kegiatan kumpul kumpul crew sambil ngopi dan makan kacang rebus yang sudah disiapkan oleh unit manager kami kala itu. Acara yang ingin diproduksipun akhirnya kandas dan harus menjalani beberapa perbaikan konsep. Sebagai produser muda yang baru saja mendapat mandat dari pimpinan, ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Apalagi ketika berdiri dihadapan para crew senior yang membuat konsentrasi buyar. Ada hambatan psikologis kala itu sehingga saya merasakan sebuah tekanan mental yang luar biasa saat harus berdiri dihadapan para senior. Sebagai pemimpin dari sebuah acara yang harus menggerakkan ratusan orang crew, saya terlihat sangat tidak menguasai arena dan menjadi tidak percaya diri pada apa yang dipresentasikan. Presentasi gagal ini adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga.
Tidak ingin gagal untuk yang kedua kalinya, saya lalu melakukan persiapan detil untuk menyambut rapat produksi minggu depan. Konsep dan proposal program telah dibuatkan slide presentation yang semenarik mungkin agar mudah dipahami peserta rapat produksi nanti. Berbekal peluru yang banyak itulah saya akhirnya memberanikan diri memimpin rapat produksi dan menggelar presentasi program dihadapan seluruh crew produksi acara.
Mengajak,Bukan Perintah
Menjadi pemimpin produksi di stasiun televisi tertua di negeri ini tentu menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, sebagai “bos” saya sulit untuk memerintahkan crew melakukan sesuatu. Selain karena usia saya jauh lebih muda dari mereka, ada hambatan psikologis dimana orang orang yang saya pimpin dalam team ini adalah mantan guru dan mentor saya. Sehingga metode perintah harus berubah menjadi “mengajak” mereka untuk bersama sama menjalankan rencana yang dipresentasikan. Dalam sebuah kesempatan, saya akan mengajak seorang Technical Director untuk ngopi dan merokok bareng sambil menceritakan detil konsep acara dan meminta dukungannya mensukseskan program tersebut. Di lain pihak saya sengaja datang ke ruangan Set Designer untuk membahas rencana set dekorasi panggung yang dibutuhkan, walaupun saya bisa saja memintanya untuk datang ke ruang kerja saya. Pendekatan seperti ini memang membutuhkan waktu dan perhatian ekstra, namun hasilnya akan sangat positif dalam membangun rasa percaya sesama tim.
Tulus
Satu hal yang menurut saya memiliki dampak yang amat dahsyat adalah sebuah ketulusan. Orang yang tulus akan terbaca dari rona wajah dan senyumannya. Setiap kali anda menyapa audiens dengan tulus maka orang yang mendengarkan sapaan andapun akan merasakan sebuah getaran energi positif yang akhirnya merangsang mereka untuk membalas ketulusan anda dengan sikap yang sama bahkan lebih. Sebelum memulai rapat dan presentasi, biasakan menyapa audiens anda dengan sapaan yang hangat dan tulus. Orang akan lebih senang bila disapa langsung namanya daripada sekedar memanggil dengan sebutan bapak, ibu, mas atau mbak. Karena itulah sebisa mungkin anda mengenal secara personal siapa audiens anda. Apabila ada orang baru yang menjadi audiens, maka tugas utama anda adalah menyapa dan memperkenalkan diri terlebih dahulu padanya. Ketulusan juga akan terpancar dari nada suara anda yang mengalun lembut disertai tatapan mata yang hangat dan bersahabat. Bagaimanapun juga, ketulusan akan lebih terasa dahsyat dibanding sekedar basa basi . Bagaimana cara agar terlihat tulus? Mulailah dengan pikiran positif, lanjutkan dengan kata-kata yang positif dan lakukan dengan sikap tubuh yang positif pula.
Empati
Kata empati yang dalam bahasa Inggris disebut Empathy, ditemukan pada tahun 1090 oleh E.B Titchener yang diterjemahkan dari bahasa Jerman yaitu "Einfühlungsvermögen", yang akhirnya disadur kembali dalam bahasa Jerman sebagai “Empathie” . Secara gamblang empati disebut juga sebagai kemampuan kita untuk memahami, merasakan emosi yang serupa dengan emosi orang lain serta menciptakan keinginan untuk menolong atau melakukan sesuatu bagi orang itu. Dalam hal presentasi, empati bisa dilakukan untuk membangun hubungan dengan audiens. Rapat yang dilakukan pada tengah hari disaat seluruh audiens anda terlihat lelah dan mengantuk, mungkin bisa anda siasati dengan merubah gaya bicara dan metode presentasi anda. Tidak ada salahnya diskusi sambil mensruput secangkir kopi dan mengemil kacang rebus seperti yang biasa saya lakukan saat berhadapan dengan rapat presentasi di jam-jam “berat” seperti itu. Suasana hati audiens anda akan sangat memengaruhi cara dan kesiapan mereka menerima pesan dari anda sehingga akan memengaruhi hasil akhir presentasi pula. Anda tentu tidak akan menyampaikan pidato panjang lebar dihadapan audiens saat mereka terlihat sudah setengah mengantuk atau mulai melirik jam tangan. Gunakan bahasa yang lebih ringan dan sederhana serta buang basa basi yang tidak perlu agar anda bisa mengefisienkan waktu. Sesungguhnya bila anda menjelaskan sesuatu dengan menggunakan kalimat yang panjang lebar itu menandakan bahwa sebenarnya anda belum menguasai persoalan.
Selamat mencoba...
• Donny de Keizer , adalah Ketua Umum AMCINDO (Asosiasi Master of Ceremony Indonesia) yang juga seorang TV Broadcaster. Mengawali karir di TVRI sebagai Jurnalis dan Producer . Saat ini aktif sebagai Newscaster di Beritasatu TV – Firstmedia Channel dan menjadi Dosen komunikasi di UNTAR, Binus dan Talk Inc. Selain itu Donny juga menjadi CEO Virtual Komunika sebuah usaha yang bergerak dibidang konsultan komunikasi dan training di Jakarta. Saat ini Donny dipercaya sebagai Master Penguji MC tingkat Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan dikenal juga sebagai bintang iklan televisi dan Public Speaker. Sejak tahun 2012 Donny menjadi Pemimpin Redaksi Excellent TV – Vivasky Channel, sebuah televisi berbayar baru di Indonesia.



Logo
APL Office Tower Lantai 9 Suite 902
Central Park - Podomoro City
Jl. LetJend. S. Parman Kav. 28
Jakarta Barat 11470 – Indonesia
Telp: +62 21 2903 4288
Fax: +62 21 2903 4266
Email: info@komunitasexcellent.com
Switch to Desktop Version
Copyright © 2016 - Komunitas Excellent ,
Jasa Pembuatan Website by IKT
Link mobile