a a a a a a a
Logo

Berita

MAKE UP NYA MANA...? by: Donny de Keizer

MAKE UP NYA MANA...? by: Donny de Keizer

By :
MAKE UP NYA MANA...?
“Make Up nya mana...?” begitu kata yang terdengar dari mulut sosok tinggi besar berwibawa dihadapan saya. Mungkin kata kata itu terkesan biasa kalau diucapkan oleh seorang artis yang akan bersiap tampil dihadapan penggemarnya, atau seorang news presenter yang bersiap diri untuk membawakan program berita di televisi kesayangan anda.
Namun kata kata itu akan menjadi luar biasa dan berbeda ketika keluar dari mulut orang nomor 1 di negeri ini. Ya, Presiden republik Indonesia Bapak DR.H Susilo Bambang Yudhoyono. Ada apa Pak SBY bertanya “Make up nya mana...?”
Saya teringat sekian tahun lalu ketika masih aktif menjadi Producer di stasiun televisi plat merah TVRI, saya mendapat mandat mendampingi senior saya untuk membuat rekaman pidato Presiden RI di Istana Negara. Kamera sudah dipasang pada tempatnya, podium yang akan digunakan oleh kepala negara untuk menyampaikan pidatonya pun telah diletakkan pada posisinya, microphone dan clip on yang akan diselipkan di jas Presiden juga dalam kondisi ready, termasuk alat bantu membaca naskah yang ada didepan kamera yaitu teleprompter juga sudah siap. Semua crew sudah siap di posisinya masing masing,termasuk yang berada di OB Van atau mobil kendali siaran luar yang diparkir dibelakang istana. Semua sudah siap merekam pidato Presiden yang hari itu memang merupakan rekaman pidato Presiden pertama yang direkam di istana Merdeka setelah sebelumnya beliau dilantik di gedung MPR RI untuk masa jabatan periode pertama.
Protokol istana memberi tanda bahwa presiden akan segera tiba dan kami pun mengambil sikap sempurna sambil sesekali mencuri pandang ke arah pintu tinggi besar berwarna putih yang akan dilalui oleh Pak SBY masuk ke ruang tengah istana negara tempat rekaman pidato Presiden dilangsungkan. Ketika pintu dibuka dan tampak sosok presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia itu masuk ruangan dan berjalan menuju podium sambil terdengarlah kata kata “Make Up nya mana...?” tanya presiden kepada senior saya mas Arie Purnomoadji yang saat itu memimpin langsung team produksi rekaman pidato Presiden di Istana.
Sontak kami semua kaget bercampur bingung ketika mendengar seorang Presiden dari negeri yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia ini bertanya soal make up. Agak janggal juga mendengar kata-kata itu keluar dari mulut seorang Jenderal yang berpostur tinggi besar dan baru saja memenangkan pemilu presiden secara langsung yang pertama di negeri ini. Ditengah kekagetan dan kebingungan itu saya sadar bahwa pertanyaan presiden soal make up itu adalah sebuah kewajaran yang terlewatkan dari perhatian kami. Selama 1 tahun sebelumnya saya sudah bertugas di Istana untuk meliput kegiatan Presiden RI sejak masa Ibu Megawati Soekarnoputri menjabat. Ketika bu Mega menjadi Presiden pastilah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok kepala negara sudah disiapkan oleh Rumah Tangga Istana, termasuk tatarias wajah dan rambut Presiden. Sehingga disaat Bu Mega harus tampil dalam acara kenegaraan yang disiarkan oleh televisi atau membuat rekaman pidato Presiden, kami tidak repot menyiapkan petugas make up dan rambut untuk Presiden. Semua sudah disiapkan oleh Istana dan Presiden pun sudah memiliki penatarias wajah dan rambutnya sendiri.
Ketika presiden berganti dari seorang Ibu menjadi seorang Bapak, kami lupa untuk menyiapkan staf make up untuk keperluan produksi acara kenegaraan di Istana. Sehingga pertanyaan Presiden SBY soal make up saat itu adalah sebuah tamparan bagi kami yang merasa sudah bertahun tahun menjadi broadcaster, ternyata masih juga ada yang terlewatkan dalam melakukan persiapan produksi acara.
Kejadian ini tidak akan pernah saya lupakan,bahkan sering saya jadikan bahan cerita atau bahan ajar di depan mahasiswa. Bukan karena yang bertanya adalah seorang Presiden. Bukan pula karena kejadian itu membuat saya malu karena tidak menjalankan SOP dengan teliti. Namun karena begitu pentingnya “Make Up” bagi siapapun yang akan tampil di layar televisi, tidak peduli dia seorang pedagang kaki lima atau bahkan seorang Presiden sekalipun. Siapapun yang disorot kamera televisi sangat penting untuk tampil dengan tata rias wajah yang baik.
Selama masa tugas di Istana, saya banyak belajar dari bagaimana Presiden SBY mempersiapkan diri untuk tampil dihadapan publik. Ini bukan sekedar soal pencitraan seperti tuduhan yang banyak dilontarkan oleh banyak orang kepada Presiden ketika itu. Saya melihat bagaimana fungsi Preparation atau persiapan memegang peranan penting dalam setiap presentasi seperti menyampaikan pidato didepan publik atau arahan bagi menteri dalam kabinet. Persiapan itu meliputi mulai dari materi yang akan disampaikan, sampai kepada hal hal yang menyangkut persiapan pribadi seperti busana, make up dan asesoris yang digunakan selama melakukan presentasi atau pidato. Presiden SBY sangat detil terhadap hal-hal seperti itu. Kita sudah sering mendengar cerita di media betapa Presiden SBY akan selalu mengoreksi sendiri naskah pidato yang akan disampaikannya. Tidak jarang ditemukan penambahan atau pengurangan kata-kata dalam naskah tersebut yang harus direvisi kembali oleh staf istana. Termasuk bila menyangkut data dan statistik yang rujukannya harus akurat . Hal ini tentu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam presentasi. Fatal akibatnya bila data yang dirujuk memiliki kesalahan ,apalagi bila itu disampaikan oleh seorang kepala negara. Bisa dibayangkan setelah pidato itu disampaikan semua pengamat, kritikus dan media akan habis-habisan “menghajar” presiden karena dinilai tidak teliti dan akurat.
Persiapan sebelum melakukan presentasi atau pidato memang sangat penting. Sehingga wajar bila Presiden SBY bertanya soal make up. Anda bisa bayangkan ketika seorang kepala negara berbadan tegap itu tampil dilayar televisi untuk menyampaikan pidato kenegaraan, sementara dikening dan pipinya terlihat mengilap dan memantulkan cahaya. Bisa dipastikan bahwa perhatian audiens tidak akan tertuju pada substansi pidato yang disampaikan, namun akan lebih terganggu dengan kilapan di kening dan pipi Presiden. Kalau itu terjadi maka pidato Presiden akan gagal mencapai misinya. Ingat, salah satu tujuan pidato atau presentasi adalah meyakinkan publik bahwa apa yang anda paparkan tersebut layak dilakukan. Bila pesan tidak sampai secara baik akibat adanya gangguan seperti diatas, maka hampir pasti publik tidak akan mampu menangkap pesan secara baik sehingga apa yang diinginkan dari pidato tersebut tidak akan pernah terwujud.
Kata kata “Make Up nya mana..?” itu akan selalu terngiang di kepala saya bukan karena dilontarkan dari mulut Presiden RI. Justru kejadian itu adalah pengingat bagi siapapun yang berada di ranah media, public speaking atau communication skill untuk selalu melakukan persiapan yang baik dan matang sebelum memulai presentasi. Pria atau wanita wajib hukumnya di make up ketika ia tampil dihadapan kamera televisi dan dibawah sinar lampu studio. Di televisi, make up tidak mengenal jenis kelamin. Bahkan sahabat saya Andy Otniel, seorang penyanyi, bintang sinetron dan saat ini aktif menjadi presenter program religius di televisi, kemana mana selalu membawa compact powder atau bedak padat yang mudah digunakan. Bahkan ketika harus melakukan syuting mendadak atau tampil di panggung disaat panitia tidak menyiapkan petugas make up, Andy akan sigap make up sendiri. Tidak harus dandan secara menor, sekedar memoles wajah secara tipis dan merata agar kilapan- kilapan pada pipi, kening atau hidung tidak akan menganggu penampilan.
Senior saya Erwin Parengkuan, pemilik sekolah pandai bicara Talk In dimana saya juga menjadi fasilitator disana ,sering mengungkapkan bahwa preparation adalah kunci sukses bagi sebuah presentasi. Jangan berani tampil dihadapan publik bila tidak melakukan persiapan yang baik. Walaupun waktu yang anda miliki sangat sedikit alias mepet, tetap lakukan persiapan. Bahkan kata Erwin, lakukan P3K sebelum tampil yaitu Persiapan,Persiapan,Persiapan dan Ketekunan. Betapa pentingnya persiapan sehingga harus diulang sebanyak 3 kali oleh Erwin disamping tentunya perlu ketekunan.
Anda pasti sudah hafal mati terhadap 4 pertanyaan utama yang harus diingat oleh setiap orang yang akan tampil melakukan presentasi atau pidato dimuka publik. 4 pertanyaan utama itu adalah : 1. Acaranya apa, 2. Lokasinya dimana, 3. Siapa audiensnya, dan 4. Apa keistimewaannya. Keempat hal ini dapat dijadikan pegangan dalam melakukan preparation agar anda bisa mengukur jarak dan waktu tempuh dari rumah ke lokasi presentasi berlangsung, dapat menyesuaikan diri dan memilih busana apa yang layak digunakan dalam kegiatan itu serta dapat memersiapkan materi presentasi yang sesuai dengan audiensnya. Sebuah acara memang bisa menjadi istimewa ketika dihadiri oleh seorang artis papan atas atau pejabat negara, namun bila kedua unsur itu tidak ada justru andalah yang sebenarnya mampu membuat acara tersebut menjadi istimewa dengan memberikan presentasi yang Excellent.
So, selain 4 pertanyaan utama diatas agaknya saya harus memasukkan 1 pertanyaan tambahan lagi sehingga menjadi 5 pertanyaan utama yaitu, “Make Up nya mana...?”
Selamat mencoba.
• Donny de Keizer , adalah Ketua Umum AMCINDO (Asosiasi Master of Ceremony Indonesia) yang juga seorang TV Broadcaster. Mengawali karir di TVRI sebagai Jurnalis dan Producer . Saat ini aktif sebagai Newscaster di Beritasatu TV – Firstmedia Channel dan menjadi Dosen komunikasi di UNTAR, Binus dan Talk Inc. Selain itu Donny juga menjadi CEO Virtual Komunika sebuah usaha yang bergerak dibidang konsultan komunikasi dan training di Jakarta. Saat ini Donny dipercaya sebagai Master Penguji MC tingkat Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan dikenal juga sebagai bintang iklan televisi dan Public Speaker. Sejak tahun 2012 Donny menjadi Pemimpin Redaksi Excellent TV – Vivasky Channel, sebuah televisi berbayar baru di Indonesia.

MAKE UP NYA MANA...? by: Donny de Keizer

ASPIKINDO FAIRASPIKINDO FAIR
Berita Kelas Excellent Mentoring  Incubation  whatsapp image 2017 09 09 at 17 28 15
Kelas Excellent Mentoring & Incubation
Logo
APL Office Tower Lantai 9 Suite 902
Central Park - Podomoro City
Jl. LetJend. S. Parman Kav. 28
Jakarta Barat 11470 – Indonesia
Telp: +62 21 2903 4288
Fax: +62 21 2903 4266
Email: info@komunitasexcellent.com
Switch to Desktop Version
Copyright © 2016 - Komunitas Excellent ,
Jasa Pembuatan Website by IKT
Link mobile