Lions Club International District 307 A1 kembali menggelar kegiatan pelayanan pemeriksaan mata kepada 1200 siswa SDN di Jakarta Barat.

Kegiatan yang dilakukan di dua sekolah, yakni SDN Kembangan 04, dan SDN Kembangan 03 itu meliputi pemeriksaan mata, dan sosialisasi pemelihara

Pelayanan Pemeriksaan Mata dan Sosialisasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata oleh Lions Club

an serta pencegahan terjadinya kerusakan pada mata.

Kegiatan sosial yang bertepatan dengan Worldwide Week of Service for Sights ini rutin diselenggarakan setiap tahun pada bulan September dan Oktober. Pada kesempatan kali ini, relawan terlibat antara lain dari anggota Lions Club Jakarta Menteng, Lions Club Jakarta Menteng Liberty, dan Lions Club Jakarta Barat Melati.

Menurut salah satu District Goverment Lions Club, Wang Tjie Hwa, pelayanan pemeriksaan mata atau Vision, merupakan salah satu dari empat program Associate of Lions Club International. “Vision ini merupakan salah satu program Associate of Lions Club International, tiga sisanya antara lain; Youth, Feed The Hunger, dan Environment,” tutur Hwa.

Kegiatan yang bertujuan untuk melawan kebutaan aksara dan kebutaan di usia dini ini diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar yang kurang mampu. “Nah, biasanya Orang tua mereka sibuk bekerja, enggak tahu anaknya punya problem dengan mata. Tiba-tiba tahunya si anak nilainya semakin turun. Ternyata problemnya di mata. Begitu diperiksa ternyata matanya bermasalah. Jadi kesulitan belajarnya kan?” tambah Hwa.

Menurut Sri Yanti S.Pd., Kepala Sekolah SDN Kembangan 04 terdapat 60% siswa yang taraf ekonominya menengah ke bawah. Hal inilah yang menurut Dewi Sri, Vice of District Goverment Wilayah Jakarta menjadi tolak ukur sekolah mana saja yang berhak mendapat bantuan pemeriksaan dan kacamata gratis. “Kita terlebih dahulu mengadakan survey. Setelah itu pemeriksaan, selang dua atau tiga minggu kemudian setelah kacamata sudah jadi, kacamata kami bagikan ke siswa-siswa ini,” kata Dewi.

Sementara itu, menurut, Sri Sukesi, (Kepala Sekolah SDN Kembangan 03) salah satu faktor terkuat mengapa anak-anak memiliki kemungkinan kelainan mata ialah karena faktor gadget. “Saat ini anak-anak bahkan sejak SD sudah menggandrungi gadget, itu mungkin salah satu faktor penting penyebab adanya kelainan mata, makanya program ini sangat membantu,” tutur Sri.